Looking for Alaska by John Green


Title: Looking for Alaska
Author: John Green
Published: 2005
Genre: Young Adult
Rating: 8/10
Looking for Alaska is a young adult novel centered on Miles Halter a.k.a Pudge and his fascination over famous last words.
He’s gone tired of his life in Florida so he decided to leave for boarding school, in the hopes of finding the “Great Perhaps” ( François Rabelais’ famous last words ). At Culver Creek, he meets his roommate, Chip a.k.a Colonel, and Alaska Young, a funny, clever, sexy, but screwed up girl who’s obsessed in finding her way out of the labyrinth. Being friends with two of the most furious pranksters in school, Pudge learns to break school rules and indulge into illicit activities such as smoking and drinking. He falls in love with Alaska, who pushes him to the pit of his “Great Perhaps.”
John Green is one of the few young writers I know who actually make sense. He’s only written a few books, but his pieces have already garnered some recognition, not to mention, his books made it to the list of New York Time’s Best Sellers. Although Looking for Alaska is labeled Young Adult Fiction, there’s some depth to it. There’s a sense of maturity, while keeping the teen spirit and youth enthusiasm.
As the three main characters journey towards finding the way out of the “Labyrinth” and seeking the “Great Perhaps”, I cannot help but muse over my own journey towards life. There’s so much to learn from this book. Alaska reminds me of a typical rebellious girl, who conceals her weakness by smoking and drinking relentlessly, and throwing pranks. She’s furious on the outside, but soft and fragile inside. Her character is quite moving that I found myself weeping for a good 20 seconds when she died.
The novel mainly reflects teenage angst and raging hormones, but at the same time, presents teenagers’ vulnerability and how their sad affairs in life affect them. How easily they freak out and fall apart when things don’t go their way. The best part of the book, for me, is when the three teenagers showed their profoundness about their lives, about how they deal with the labyrinth (life’s sufferings) or the Great Perhaps (life’s future). If every teenager in this world are like them, then the world would’ve been a better place.
Its nothing fancy actually. It’s plain, simple, and direct to the point. But nonetheless, it’s one of the best young adult books there is. It’s well written for its target audience, if I may say so.
Read More..

Kurikulum Baru, SMA Tidak Ada Penjurusan



TEMPO.COJakarta - Kurikulum baru 2013 turut mengubah sistem pendidikan untuk setingkat sekolah menengah atas. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, pelajar SMA tidak lagi dibingungkan dengan adanya penjurusan eksakta, sosial, maupun bahasa. "Anak-anak akan dibebaskan memilih pelajaran yang disukai," kata Nuh ketika ditemui di kantornya, Kamis, 6 Desember 2012.

Menurut Nuh, pendidikan di sekolah lebih baik tidak ada spesialisasi. Alasannya, fakta di lapangan untuk mencari kerja atau meneruskan pendidikan ke jenjang berikutnya tidak ada syarat berasal dari lulusan IPA, IPS, maupun bahasa. "Anak IPS bisa masuk teknik, anak IPA bisa masuk ekonomi, asal lulus ujian masuk," kata Nuh.

Penjurusan, menurut Nuh, kadang menimbulkan bentuk diskriminasi. Ia menuturkan ada stigma khusus untuk jurusan tertentu yang menimbulkan kemudahan atau hambatan bagi jurusan lain. Misalnya, untuk anak lulusan IPA dianggap lebih pintar dan bisa masuk ke semua jurusan, sedangkan IPS dan Bahasa dianggap tidak mampu.

Dengan kurikulum baru ini, Nuh yakin tidak khawatir ada mata pelajaran yang kosong karena pelajar bisa memilih sesuai yang diminati. "Banyak siswa yang ambil mata pelajaran x, tapi sedikit yang ambil mata pelajaran y, itu terserah," kata Nuh. Namun, ia tetap meyakinkan ada mata pelajaran wajib yang masih harus diambil setiap pelajar SMA dan sederajat.

Kurikulum baru akan mulai diperlakukan tahun ajaran baru 2013/2014. Beberapa mata pelajaran dilebur dengan yang lain, dibuat lebih integrasi dan holistik. Untuk mata pelajaran SD yang semula 10 menjadi 6, sedangkan SMP dari 12 menjadi 10. DI lain pihak, pelajar SMA dibebaskan memilih pelajaran yang disukai. Metode pengajaran dibuat untuk merangsang keaktifan siswa. Diharapkan kurikulum pendidikan baru ini dapat menjawab tantangan zaman. 
Read More..

Gas Mulia


 
1.       Pengertian Gas Mulia
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik karena sifat stabilnya. Unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi.
Gas Mulia terdapat dalam atmosfer bumi, untuk Helium terdapat di luar atmosfer. Helium dapat terbentuk dari peluruhan zat radioaktif uranium dan thorium. Semua unsur - unsur gas mulia terdiri dari atom -atom yang berdiri sendiri. Unsur gas mulia yang terbanyak di alam semesta adalah Helium (banyak terdapat di bintang) yang merupakan bahan bakar dari matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radio aktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit pula radon disebut juga sebagi gas jarang.

2.       Sejarah Gas Mulia
Sejarah gas mulia berawal dari penemuan Cavendish pada tahun 1785. Cavendish menemukan sebagian kecil bagian udara (kuarang dari 1/2000 bagian) sama sekali tidak berreaksi walaupun sudah melibatkan gas-gas atmosfer.
Lalu pada tahun 1894, Lord Raleigh dan Sir William Ramsay berhasil memisahkan salah satu unsur gas di atmosfer (yang sekarang di kenal sebagai gas mulia) berdasarkan data spektrum. Lalu ia mencoba mereaksikan zat tersebut tetapi tidak berhasil dan akhirnya zat tersebut diberi nama argon.
Dan pada tahun1895 Ramsay berhasil mengisolasi Helium, hal ini berawal dari penemuan Janssen pada tahun 1868 saat gerhana matahari total. Janssen menemukan spektrum Helium dari sinar matahari berupa garis kuning. Nama Helium sendiri merupakan saran dari Lockyer dan Frankland.
Lalu pada tahun 1898 Ramsay dan Travers memperoleh zat baru yaitu Kripton, Xenon serta Neon. Kripton dan Xenon ditemukan dalam residu yang tersisa setelah udara cair hampir menguap semua. Sementara itu Neon ditemukan dengan cara mencairkan udara dan melakukan pemisahan dari gas lain dengan penyulingan bertingkat.

Pada tahun 1900 Radon ditemukan oleh Friedrich Ernst Dorn, yang menyebutnya sebagai pancaran radium. Pada tahun William Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray menyebutnya sebagai niton serta menentukan kerapatannya sehingga mereka menemukan Radon adalah zat yang paling berat di masanya (sampai sekarang). Nama Radon sendiri baru dikenal pada tahun 1923.
Pembuatan unsur gas mulia sendiri baru ditemukan pada tahun 1962. Pembuatan unsur tersebut diawali oleh seorang ahli kimia yang berasal dari Kanada yaitu Neil Bartlett. Neil Bartlett barhasil membuat senyawa xenon yaitu XePtF6, sejak saat itu barulah ditemukan berbagai gas mulia lain yang berhasil di buat. Dan akhirnya istilah untuk menyebut zat-zat telah berganti. Yang awalnya disebut gas inert (lembam) telah berganti menjadi gas mulia yang berarti stabil atau sukar berreaksi.
3.      Sifat-sifat gas Mulia

1   .      Memiliki 2 elektron valensi (He) dan 8 elektron valensi (Ne, Ar, Kr, Xe, Rn), sudah stabil sehingga sukar membentuk senyawa dengan unsur lain.
2   .      Energi ionisasi terbesar dibandingkan unsur seperiode (sukar lepas elektron)
3   .      Afinitas elektron bersifat  endoterm (sukar menerima elektron)
4   .      Perbedaan titik leleh dan titik didih sangat sempit (ikatn antar molekungat lemah)
5   .      Radon bersifat radioaktif
6  .Kelarutan gas-gas mulia dalam air makin kebawah makin besar ( dapat membentuk klatrat/terjebak dalam rongga antar molekul air)
7  .    Argon terbanyak di atmosfer, sedangkan Helium terbanyak di alam semesta

Sifat-Sifat Umum :



Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam air. Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium elektron valensinya 2. Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom).
Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih hanya beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya bertambah seiring bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi pengionnya berkurang.
Berikut merupakan beberapa sifat dari gas mulia.

SIFAT
He
Ne
Ar
Kr
Xe
Rn
NO. ATOM
2
10
18
36
54
86
ELEKTRON VALENSI
2
8
8
8
8
8
JARI-JARI ATOM (Å)
0,50
0,65
0,95
1,10
1,30
1,45
TITIK LELEH (°C)
-272,2
-248,6
-189,4
-157,2
-111,8
-71
TITIK DIDIH (°C)
-268,9
-246,0
-185,9
-153,4
-108,1
-62
ENERGI IONISASI (kJ/mol)
2640
2080
1520
1350
1170
1040
AFINITAS ELEKTRON (kJ/mol)
21
29
35
39
41
41
DENSITAS (g/L)
0,178
0,900
1,78
3,73
5,89
9,73
KELARUTAN DALAM AIR PADA 20 °C (cm3/kg)
8,61
10,5
33,6
59,4
108,1
230
























Dari tabel diatas dapat dilihat jari – jari atom yang kecil (dalam satu golongan, semakin keatas semakin kecil) mempunyai energi ionisasi besar artinya elektronnya sangat sukar dilepaskan, elektron terluar relatif lebih tertarik ke inti atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas mulia sangat sukar untuk bereaksi. Dari atas ke bawah jari – jari atom makin besar, energi ionisasinya makin kecil atau makin mudah melepaskan elektron, sehingga gas mulia dari atas ke bawah makin reaktif.
4.      Pembuatan Gas Mulia
a.       Gas Helium
Helium (He) ditemukan terdapat dalam gas alam di Amerika Serikat. Gas helium mempunyai titik didih yang sangat rendah, yaitu -268,8˚C sehingga pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan dengan cara pendinginan sampai gas alam akan mencair (sekitar -156˚C) dan gas helium terpisah dari gas alam.
b. Gas Argon
            Argon secara khusus dapat diperoleh dari reaksi udara dengan karbid
  CaC2 + N2                     CaCN2 + C (bebas dari N2)
  2CaC2 + O2                    2CaO + 4C (bebas dari O2)
  CaO + CO2                   CaCO3      (bebas dari CO2)
Sebagai sisanya adalah Ar dan gas mulia lain.
c. Gas Radon
            Radon terdapat dalam rongga-rongga batuan uranium, berasal dari peluruhan Ra.
       Proses Destilasi Bertingkat Udara Cair
Udara mengandung gas mulia argon (Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil. Gas mulia di industri diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen dan gas oksigen dengan proses destilasi udara cair.
Pada proses destilasi udara cair, udara kering (bebas uap air) didinginkan sehingga terbentuk udara cair. Pada kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas nitrogen karena titik didih gas argon (-189,4˚C) tidak jauh beda dengan titik didih gas oksigen (-182,8˚C). Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen, kemudian dikeringkan untuk menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk menghilangkan gas nitrogen, dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurnian 99,999%. Gas neon yang mempunyai titik didih rendah (-245,9˚C) akan terkumpul dalam kubah kondensor sebagai gas yang tidak terkonsentrasi (tidak mencair).
Gas kripton (Tb = -153,2˚C) dan xenon (Tb = -108˚C) mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari gas oksigen sehingga akan terkumpul di dalam kolom oksigen cair di dasar kolom destilasi utama. Dengan pengaturan suhu sesuai titik didih, maka masing-masing gas akan terpisah.
Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali Radon(Rn) yang hanya terdapat sebagai isotop radioaktif berumur pendek, yang diperoleh dari peluruhan radio aktif atom radium.
Unsur radon (Rn) yang merupakan unsur radioaktif Radium (Ra) dengan memancarkan sinar alfa (helium) sesuai dengan persamaan reaksi:
88Ra22686Rn222 + 2He4

Gambar Proses Destilasi Bertingkat     

5.      Kegunaan Gas Mulia

Helium
Helium merupakan zat yang ringan dan tidak muadah terbakar, Helium biasa digunakan untuk mengisi balon udara, dan helium yang tidak reaktif digunakan untuk mengganti nitrogen untuk membuat udara buatan yang dipakai dalam penyelaman dasar laut. Helium yang berwujud cair juga dapat digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rnedah.

Neon

Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon. Selain itu juga neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indicator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televise.

Argon

Argon dapat digunakan dalam las titanium dan stainless steel. Argon juga digunakan dalam las dan sebagai pengisi bola lampu pijar.

Kripton

Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.

Xenon

Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung elektron.

Radon

Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Radon juga dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa, Karena bila lepengn bumi bergerak kadar radon akan berubah sehingga bias diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.






Read More..
Copyright 2009 "O" to "E". All rights reserved.
Bread Machine Reviews | watch free movies online by Blogger Templates